Sabtu, 05 Mei 2012

Unsur-unsur Teater dan Drama


            Teater merupakan kombinasi dari semua unsur internal pemintasan dan unsur eksternal pemintasan yang dalam hal ini harus menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu pemintasan yang benar-benar baik:
  1. Unsur internal Teater
  1. Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
  1. Naskah
Naskah atau bisa disebut lakon dalam teater juga merupakan penunjang yang melahirkan berbagai unsur-unsur yang ada yaitu, aktor, pentas, sutradara, dan kostum.
  1. Pentas
Pentas merupakan salah satu unsur yang menghadirkan keestetikan sebuah pertunjukan, karena pentas merupakan juga menghadirkan unsur penunjang yang di dalamnya ada property, tata lampu, dan alat-alat yang lain yang berkenaan dengan pentas.
  1. Sutradara
Sutradara merupakan unsur yang mengarahkan semua unsur dalam sebuah seni pertunjukan. Mengarahkan seorang aktor, membedah naskah, melahirkan ide-ide tentang pentas yang mau digunakan.
  1. Kostum
Kostum adalah unsur penunjang yang membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan wataknya yang bagaimana.
Unsur internal tersebut menyangkut bagaimana didalam pemintasan tersebut, karena bisa dikatakan unsur internal merupakan hatinya teater, bila tidak ada unsur internal tidak akan tercipta suatu pemintasan. Tetapi perlu perlu diketahui pula unsur internal tidak akan bisa berjalan tanpa unsur eksternal.
  1. Unsur Eksternal Teater
Unsur eksternal yaitu mengurus segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Yaitu staf produksi, karena staf produksilah yang melakukan segala perlengkapan yang menyangkut pemintasan.
  1. Staf Produksi
Staf produksi menyangkut manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala bagian dibwahnya (Tjokroatmojo dkk ). Adapun tugas masing-masing:
  1. Produser/ pimpinan produksi
a.       Mengurus produksi secara keseluruhan
b.      Menetapkan personal (petugas), angran biaya, program kerja fasilitas dan sebagainya.
  1. Derektor/ sutradara
a.       Pembawa naskah
b.      Koordinator pelaksanaan pementasan
c.       Menyiapkan aktor
  1. Stage manager
a.       Pemimpin panggung
b.      Membantu sutradara
  1. Desainer
Menyiapkan aspek-aspek visual:
a.       Setting (tempat, suasana)
b.      Property (perlengkapan pentas)
c.       Lighting (tata lampu)
d.      Costume (tata busana)
e.       Sound (pengeras suara)
  1. Crew
a.       Bagian pentas
b.      Bagian tata lampu
c.       Bagian perlengkapan
d.      Bagian tata suara musik
  1. Tugas-Tugas Staf Produksi
Itulah tugas-tugas dari staf produksi, tetapi sering kali juga kita temui bahwa tugas-tugas staf produksi disederhanakan sebagai berikut.
  1. Pimpinan produksi (pimpro)
Pimpinan tertinggi dalam produsi tersebut yang mengurusi segala yang berkaitan dengan produksi (dalam lingkup sebagai pimpinan)
  1. Sekretaris produksi (sekpro)
Mengurusi segala adminitrasi kesekertariatan yang dibutuhkan dalam produksi seperti, proposal (kalau perlu), undangan, dan lain sebagainya.
  1. Bendahara produksi (benpro)
Tugas seorang bendahara produsi adalah menyiapkan segala anggaran dana yang dibutuhkan dalam produksi dan memanejemen pengeluaran dana.
  1. Sutradara
Seorang sutradara memilih naskah, memilih aktor, melatihnya, dan lain sebagainya.
  1. Asisten sutradara (asdos)
Membantu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang sutradara
  1. Bagian-bagian
a.       Bagian make up                : menghias aktor
b.      Bagian lighting                  : mengatur tata cahaya pentas
c.       Bagian property                : menyiapkan segala properti yang dibutuhkan
d.      Dan lain sebagainya          :  tergantung kebutuhan produsi
  1. Unsur-Unsur Drama Klasik
Adapun unsur-unsur dalam drama klasik dengan beberapa ketentuan diantanya:
  1. Setiap drama mutlak harus terdiri dari lima babak:
a.       Eksposisi
b.      Komplikasi
c.       Komfilk
d.      Krisis
e.       Resolusi
  1. Prolog selalu dilakukan pada permulaan adegan
  2. Epilog selalu dilakukan sebagai penutup adegan
  3. Ilustrasi musik atau nyanyian bersama sebagai penggambaran suasana
Dan yang menjadi ukuran baik tidaknya mutu drama kelasik ditentukan oleh:
  1. Kesatuan tempat
  2. Kesatuan waktu
  3. Kesatuan perbuatan
Sedangkan mengenai jenisnya drama klasik dibedakan menjadi dua:
  1. Drama tragedi – menggambarkan hal-hal yang tragis didalamnya seperti kematian, pembunuhan dan lain sebagainya dengan sifat tragisasi.
  2. Drama komedi – yaitu drama yang membuat para penontonton selalu ingin tertawa secara sederhana bisa dikatakan drama komidi menyenangkan.
  1. Penyederhanaan Drama Klasik
Penyederhanaan struktur drama klasik oleh drama modern. Drama klasik terdiri 5 babak, disederhanakan oleh drama modern dengan 3 babak, 2 babak, dan 1 babak. Tergantung pada panjang pendeknya sebuah cerita. Tetapi maskipun terdiri dari 3,2 dan satu babak, penyajiannya tetap berpedoman pada pendapat Aristoteles yaitu 3 bagian yang disebut three art play diantaranya:
Bagian I   : Eksposisi (permulaan cerita)
Bagian II  : Komplikasi (perkembangan klimaks)
Bagian III            : Resolusi (penyelesain cerita)
Kemudian yang dimaksud penyederhanaan tersebut bukan hanya meliputi pengurangan jumlah babak, melainkan juga pemadatan dialog dan penyederhanaan gaya bahasa. Hal itu bisa dilakukan ketika dalam pemintasan menginginkan pemotongan waktu dalam sebuah festival. Dengan tujuan supaya penonton tidak terasa jenuh dengan pemintasan yang sangat lama dan hal itu memang ketentuan dari seorang Dewan Juri.
  1. Unsur Drama Modern
Menurut aristoteles seni drama adalah inication of man in action. Dan di dalam action itulah terdapat unsur pokok (Tjokroatmojo dkk):
  1. Plot                  : kerangka cerita
  2. Character         : perwatakan
  3. Diction                        : gaya bahasa
  4. Thought           : gagasan
  5. Song                : nyayian
  6. Spectacle         : perlengkapan
Adapun pendapat lain mengenai unsur pokok drama modern, yaitu empat unsur:
  1. Lakon              : konsep
  2. Pemain                        : aktor atau pemeran
  3. Tempat            : panggung atau arena pentas yang lain
  4. Penonton         : pengapresiasi pemintasan tersebut
Sedangkan dua unsur pokok dalam lakon drama ialah:
  1. Plot
  2. Karakteristik
Plot dan karesteristik itu di dalam drama diwujudkan dengan dua sarana yaitu:
  1. Laku (action)
  2. Wawankata (dialog)

Oleh: Dafikurrahman Mashor
Lahir di Sumenep, 11 Juli 1992

1 komentar:

  1. kalo hal hal yang berkaitan antara drama sama teater tu gimana?

    BalasHapus