Jumat, 04 Mei 2012

Teater: ' Keaktoran'



Keaktoran dalam teater merupakan hal yang penting karena aktor merupakan  pembawa cerita  serta penguasai cerita. Pada dasarnya aktor sebagai penguasa seluruh proses. Aktor berperan dalam perannya sebagai aktor, dengan suatu ungkapan aktor adalah di ibaratkan senapan sedangkan sutradara adalah pemegang senapan tersebut yang memutuskan siapa yang hendak ditembak dan bagaimana cara penembakannya agar tepat sasaran. Dan aktor merupakan individu yang bekerja sama dalam suatu pemintasan secara kolektif dengan cara mengenal, merasakan, menciptakan suatu proses kerja sama dengan aktor lain.

Terkadang dalam hal keaktoran sering kali kita jumpai kegagalan. Menurut stanilavski ada tiga hal yang membuat aktor gagal. Pertama aktor pesona, yaitu aktor yang hanya menggunakan pesonanya untuk memukau penonton, bukan untuk sadar terhadap dirinya sendiri menjadi seorang tokoh. Kedua adalah aktor yang menempatkan perannya sebagai suatu yang klise, dalam artian seorang aktor hanya mengkedapanka pengetahuan penonton tentang apa yang mereka ketahui. Aktor jenis inilah yang tidak utuh di panggung, penuh kepalsuan, kebohongan dan karakter lemah. Ketiga adalah aktor kutipan. Aktor jenis ini hanya mengambil contoh-contoh kenyataan tanpa difikirkan bagaimana proses penciptaannya. Dalam konsep sederhana aktor semecam ini hanya sebagai bukan menjadi.

A.    Aktor yang baik
1.         Berekting wajar, relax, fleksibel dalam artian sikap dan gerak tidak canggung, tidak kaku, tidak dibuat-buat, dan tidak overacting. Makanya perlu seorang aktor itu mempunyai sifat konsisten agar bisa benar-benar berekting yang bisa meyakinkan penonton. Hal itu tidak lepas juga dari vokal yang jelas, dialog mengena, pengambaran watak tepat, ekspresi meyakinkan, dan dapat memanfaatkan segala properti dan suasana yang ada dengan baik.
2.         Seorang aktor yang baik harus bisa menjiwai atau menghayati peran yang dibawakan keatas pentas agar apa yang ingin disampaikan pada penonton mengena dan bisa menjadi perenungan penonton, motifasi, atau yang lain.
3.         Perlu juga seorang aktor itu mempunyai motif peran sehingga tak ada rasa monoton di mata penonton.
4.         Selain mempunyai motif seorang aktor juga harus terampil dan kreatif.
5.         Mengesankan.

Maka untuk bisa menjadi aktor yang baik diperlukanlah yang namanya proses:
1.      Latihan-latihan yang rutin, tertib dan disiplin.
2.      Pengetahuan yang bersifat teoritis diantaranya:
a.       Ilmu teater
b.      Ilmu jiwa
c.       Kepercayaan terhadap agama
d.      Apresiasi terhadap seni sastra, seni suara/ musik, dan seni tari
e.       Kemampuan berbahasa yang baik
f.       Mengetahui sejarah, sosiologi, dan antropologi atau kebudayaan.
Seorang aktor merupakan masayarat pentas yang menciptakan kehidupan-kehidupan layaknya orang hidup dalam kesehariannya, berintraksi satu sama lain, saling membantu, dan lain sebagainya. Oleh karena itu panggung merupakan cerminan kehidupan dan bagi seorang aktor panggung harus menjadi dunia kedua dari dunia nyata ini agar terciptalah perenungan dan proses penonton untuk hidup lebih baik dari hari sebelumnya memang kalau sesorang memandang sejenanak layaknyasuatu pertunjukan tidak ada sumbangsi untung perubahan bangsa dan negara agar lebih baik, seperti contohnya tetap merajalelanya korupsi di negara kita. Padahal sering sekali para seniman tampilkan pertunjukan tentang tema korupsi, tetapi korupsi tetap merajalela.
Jadi, memang suatu pemintasan atau pertunjukan tidak bisa mencegah terjadinya korupsi tetapi suatu pemintasan akan menciptakan orang-orang yang anti terhadap korupsi. Makanya seniman dan seninya akan menjadi nafas bangsa untuk negara.

B.     Kemampuan Yang Harus Dimiliki Seorang Aktor
a.       Mempelajari kehidupan __ Aktor harus bisa merasakan begaimana peran yang dibawakan. Artinya langsung bergaul dengan orang lain yang benar-benar merasakan hidup seperti perannya, opservasi, atau membaca.
b.      Memiliki motor acting __ Adanya suatu kemauan dari dalam dirinya sendiri yang meliputi perasaan dan imajinasi.
c.       Memiliki visi seni __ Seorang aktor harus mempunyai tujuan atau pengertian mengenai seni.
d.      Memiliki moral dan etika __ Dalam artian mempunyai sifat rendah diri, tekun, disiplin, mau belajar, toleransi, mempunyai rasa tanggung jawab, dan lain sebagainya.
e.       Teknik __ Seorang aktor harus menguasai teknik dalam artian tidak asal-asalan.
Ada paradigma yang mengatakan menjadi seorang aktor itu sakit, sulit, susah, dan sebagainya. Memang tidak sepenuhnya salah pernyataan itu, karena tugas seorang aktor itu berat kalau difikirkan sama juga dengan kehidupan kita sehari-hari contohnya kita mau mengambil buah mangga yang tinggi tetapi kita takut memanjatnya, setiap hari kita selalu bayangkan kalau aku manjat nanti jatuh aku mati. Sama dengan itu seorang aktor juga kalau di bayangakan akan terasa sulit. Kita harus sadar, semua kehidupan itu ada resikunya, makan saja ada resikonya apalagi yang lebih sulit dari makan. Dan hal itu pula bagaimana mengukur keseriusan atau kekonsestenan kita sebagai manusia. Bagi saya teater merupakan kehidupanku yang ke dua.
Makanya menjadi seorang aktor sama dengan menjadi masyarakat atau rakyat, kita berada dalam dunia yang kedua dari kehidupan nyata sebagai bentuk intermezo ketika seseorang sumpek dengan pola kehidupan. Oleh karena itu perlulah jiwa teater atau umumnya seni di tanamkan kepada anak-anak agar mereka tidak menganggap suatu kehidupan ini layaknya ada di neraka.
Hakikatnya, jiwa seni itu memang dimiliki oleh setiap manusia sebagai wadah dari imajinasi, karena kalau kita bayangkan sejenak seandainya Tuhan tidak memberikan imajinasi terhadap manusia, batapa gersangnya hidup ini dan banyaknya manusia yang bunuh diri karena tidak ada bayangan masa depan dan masa-masa yang disebut cita beserta cinta.

C.    Tugas seorang aktor dan akting
Tugas seorang aktor ialah to present thought in action artinya membawakan suatu perwatakan di atas pentas (Tjokroatmojo).
Akting adalah  segala gerak yang dilakukan oleh para pelaku (mimik, pantomimik, dialog) dan segala kejadian yang menggambarkan situasi, termasuk ilustrasi suara.
Proses akting merupakan implementasi dari kehidupan masyarakat yang di tulis oleh seorang pengarang, dijadikan sebuah naskah. Lalu diperankan oleh seorang aktor didepan para penonton. Jadi dalam prosesnya tak lepas dari latihan-latihan untuk benar-benar menjadi karakter tokoh yang ada dalam naskah.
Tujuan akting to be a charater artinya menjadi peran/ mengekpresikan suatu perwatakan orang lain atau diri sendiri.
Teknik akting adalah sebuah cara berekting didepan orang lain untuk mengekpresikan peran. Teknik yang paling baik dalam mengekpresikan sesuatu itu berhasil menyampaikan maksud pemeran.

Teknik akting diantaranya:
1.      Presentational        : realistis
2.      Represantational    : non realistis
Sedangkan teknik berakting ada 10 macam cara yang perlu diperhatikan yaitu:
1.      Dengan metode eksternal action, tindak lahir tiap akting oleh aktor  harus diketahui lebih dulu motifnya agar dapat berakting baik, wajar, dan tepat
2.      Megic if  berarti kemampuan mengandaikan contoh, seandainya aku jadi maling apa yang harus aku lakukan? dan bagaimana sikapku?, dan sebagainya.
3.      Imajinasi yaitu kemampuan seorang aktor dalam menggambarkan atau membayangkan sesuatu yang tidak ada bisa menjadi ada.
4.      Konsentrasi itu memusatkan perhatian atau meditasi
5.      Emosional memori, mengingat-ingat kembali pengalaman yang pernah dialami
6.      Unity diamaksudkan antar aktor saling kerjasama
7.      Harmony berarti sikap aktor harus berusaha menyesuaikan dirinya dengan peran yang dibwakannya.
8.      Tempo irama yaitu seorang aktor setiap akting harus berirama
9.      Super objektif berarti setiap aktor harus tahu siapa yang sedang memegang peranan penting dalam suatu adegan yang berlangsung.
10.  Kebenaran dan keyakinan ialah setiap aktor harus yakin terhadap peran yang dibawannya

Apek-aspek akting merupakan bagaimana seorang aktor itu memahami terhadap akting yang yang dibawakannya dalam artian melakukan sesuatu bukan tanpa dasar. Aspek akting dibagi menjadi dua, diantaranya:
1.      Aspek interpretasi
Sejauh mana seorang aktor menafsirkan peran yang dibawakan melalui apa yang dimaksud oleh seorang penulis naskah atau juga sutradara.
2.      Aspek eksekusi
-          Bagaimana seorang aktor memilih teknik akting
-          Bagaimana seorang aktor menyiapkan peralatan dan perlengkapannya
-          Bagaimana seorang aktor berkreasi dalam peranannya
-          Bagaimana Tanggung jawab seorang aktor
Prinsip-prinsip akting adalah sesutu yang harus dimiliki seorang aktor yaitu:
1.      Order (tertib) - seorang aktor harus mempunyai sifat tertib, tidak sembarangan dan disiplin.
2.      Harmoni dan balance – tidak menonjolkan salah satu aspek sehingga kemudian jadi over. Sedangkan aspek yang harus dimiliki ialah aspek fisik, emosi, individu, psikis, intelek, dan natural.
3.      Unity atau kesatuan dan keutuhan – prinsip yang harus dimiliki oleh seorang aktor adalah harus kesatuan dan keutuhan antara ide penulis, sutradara, dan aktor.
4.      Selektive dan contrnl – aktor harus dapat memilih aktingnya mana yang perlu dan mana yang hus dibuang, karena akting yang tidak terkontrol akan mengakibatkan:
-          Over akting (akting yang berlebihan)
-          Under akting (akting lemah)
-          Melodramatic akting (akting terlalu fiktif atau tidak wajar)
Dan perlu diketahui akting dan action itu berbeda. Action ialah segala kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku. Segala kejadian yang menggambarkan situasi termasuk ilustrasi suara, akting serta urutan peristiwa yang digambarkan atau dibawakan oleh para pelaku sesuai konsep atau naskah.
Di dalam action  itu terkandung makna yang terdiri dari unsur pokok:
  1. Plot                  (kerangka cerita atau sebab akibat)
  2. Cracter            (perwatakan)
  3. Diction             (pilihan kata)
  4. Thought           (ide, gagasan, tema)
  5. Song                (nyanyian)
  6. Spectacle         (perlengkapan)
  1. Macam-macam gerak
Gerak merupakan berpindahnya anggota tubuh dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud tertentu. Dan dalam teater ada gerak yang dinamakan:
a.       Movement – perpindahan tempat pemain dari suatu tempat ke tempat lain.
b.      Gestures – gerakan-gerakan benar (dengan lengan dan kaki)
c.       Business – gerakan-gerakan kecil (dengan tangan, jari, kepala, dan lain sebagainya).
d.      Gait – gerakan dengan cara berjalan.


Oleh: Dafikurrahman Mashor
Lahir di Sumenep, 11 Juli 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar