Penyutradaraan dalam bahasa ingrinya disebut direct by yang artinya diarahkan oleh. Dalam
tugasnya
seorang sutradara mengarahkan,
membimbing, dan menunjukkan jalan. Dengan artian seorang sutradara mempunyai
peranan penting dalam suatu pemintasan, karena sutradara merupakan otak
pemintasan seandainya di ibaratkan manusia. Dan organ-organnya adalah aktor dan
tim produksi. Oleh sebab itu sutradara harus mempunyai kualitas skill yang
lebih dibandingkan seorang aktor dari berbagai segi pemintasaan terutama tentng
teknis dan artistik karena sutradara harus menjelaskan apa yang tidak dipahami
oleh aktor dan harus mempunyai gagasan dari naskah yang dipilih kedalam wujud pemintasan.
Tanggung
jawab surtadadara:
·
Memilih naskah atau lakon
·
Membedah naskah dengan calon aktor dan
tim produksi
·
Memilih aktor (casting)
·
Mengarahkan para aktor
·
Menentukan desain panggung, kostum, tata
cahaya dll
·
Mengontrol segala persiapan dan perkembangan
pemintasan
Penyutradaraan teater tidak seperti
penyutradaraan film. Sutradara diteater lebih membiarkan aktor mencari sendiri
karakter yang dituntut dalam naskah, dengan artian adanya kebebasan seorang
aktor dalam memainkan lakon sesuai dengan pengalaman dan pengamatannya. Sejauh
mana seorang aktor mendalami naskah atau keseriusannya. Hal itu juga sebagai
bentuk penilain tersendiri bagi sutradara.
Di poin ketiga diatas yaitu dalam
proses casting atau pasca casting sutradara memberikan waktu untuk aktor
sebagai pengamatan terhadap dunia nyata, contohnya: peran seorang pelacur_
aktor harus benar-benar mengamati atau terjun langsung kelapangan bagaimana
dunia seorang pelacur, sifatnya, pakainnya, geraknya dan lain sebagainya.
Seorang sutradara harus mampu
mengimajinasikan lakon dan sesutu yang lain yang berkaitan dengan pemintasan
agar pemintasan tidak terkesan asal-asalan hanya sebagai suatu tuntutan, karena
pemintasan tidak bisa seperti itu, pemintasan itu layaknya sebuah kihidupan
nyata yang kita alami setiap hari. Dan sutradaralah yang mempunyai peran urgen
didalam menciptakan suasana tersebut. Terkadang banyak masalah yang harus
dihadapi oleh seorang sutradara di pra produksi seperti aktonya tidak
konsisten, tidak mampu berperan seperti yang di tuntut naskah, tidak paham
dialog, dan lain sebainya. Hal itu yang akan membuktikan kejelian seorang
sutradara dalam mengatasi masalah. Dan terkadang pula sering kita jumpai
sutradara merangkap tim produksi seperti sutadara amerika, Kevin. Dia merangkap
menjadi tim produksi. Hal itu tidak salah tetapi kita harus memperhatikan
bagaimana hasil akhir nantinya. Dalam pemintasan ada tiga proses yang harus di
hadapi:
1.
Pra produksi
2.
Produksi
3.
Pasca produksi
Kerja sutradara itu hanya harus
difokuskan terhadap produksinya bukan pra atau
pasca produksi untuk menghasilkan pementasaan yang
bisa menampilkan nilai baik bagi penonton dan dari penonton. Sebenarnya kalau
seorang sutradara mampu tidak masalah merangkap jadi yang lain. Tetapi ini bagi
kita yang masih pemula dan baru belajar tentang penyutradaraan.
Belajar
penyutradaraan yang harus kita lakukan adalah tentang manajemen diri dalam
prosesnya menyutradarai diri kita sendiri. Bentuk pemintasan berupa monolog,
monoplay, monodrama, dan lain sebagainya harus mampu kita kuasai. Hal itu juga
tidak bisa lepas dari teori dan praktiknya.
Oleh: Dafikurraman
Lapataman.
Sabtu, 04 Februari 2012
Latian alam Teater Diam MAN Sumenep di pantai
desa Lapataman kec. Dungkek kab. Sumenep
Pada hari Minggu, 05 Februari 2012
apa sih itu sutradara,,,,,,,,
BalasHapus