Jumat, 04 Mei 2012

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 6)


Horisontal

Mari kta senyumkan malam
lewat suara tanpa kicau
Tegak berdiri seperti tiang
lambang makna dari Tuhan

Malang_ Jumat, 10:54pm. 06 Januari 2012



Kita Berani Mati

Jangan heran heran bila mahasiswa menunggu antri
untuk korupsi
karena tuhan-tuhan tercipta lagi
diantara kantoran para mentri
dengan sistem demokrasi

Malang_ Minggu, 05:55pm. 08 Januari 2012


Tawakal

Selamat sore Indonesia
meghitung almanak kematian
di bawah almari bekas penjajah
sejak pagi tadi

Malang_ Minggu, 08 Januari 2012


Kita Masih Dijajah, Ayah...

Negeri kita belum bebas dari penjajah, ayah...
Rimba koruptor di mana-mana
Tak mampu ku hitung dengan jari-jemari
Dan mahasiswa orasi hanya butuh sebungkus nasi

Bila engkau pulang kembali
Ajari aku demonstrasi
Untuk tegaknya demokrasi
Bukan hanya seperti batu dalam terasi
Yang diam dengan baunya sendiri
Karena aku sudah tak siap untuk peduli
Dengan koruptor dan manipulasi

Malang_ Minggu, 06:35pm. 08 Januari 2012


Bulan Suro

Mari kita nikmati lagi bubur suro buatan ibu
dengan semangkok santan dan mutiara
sebelum bulan safar mendahuluinya
di hari-hari yang maya

Dan nanti kita bersama lagi
dalam sua yang abadi
ketika naung Tuhan mengiringi jejak langkah kemana pergi
dengan bait puisi
Aku berjanji
Surga buat ibu dan ayah

Malang_ Minggu, 07:09pm. 08 Januari 2012 


Kalah

Dan aku kalah dalam peperangan itu
Melihat lembaran bait-bait
Menjadikan mendung cakrawala
Di hari yang tak tau, hari keberapa aku menunggu putusan Tuhan.
Menang atau kalahkah aku nantinya

Sementara, disetiap tempurung dan pohon kelapa
Mereka selalu berkarya dalam kompetisi cinta
Akupun terus berenang

Malang_ Sabtu, 14 Januari 2012


Lagu Permusuhan

Semoga malam ini menjadi akhir semua mimpi
Yang kerap kali datang dalam sebuah perjalanan
Dengan tangis dan air mata
Cinta ataupun duka

sering kali ku pahami batu dan api adalah sekawan penyiksaan
Dalam perkelanahan panjang tanpa henti
Di sisi bumi indonesia
Dengan paham sokisme

Aku mulai tak mengerti dengan itu
Para seniman berlagu tentang permusuhan

Malang_ Sabtu,10:52pm. 14 Januari 2012 


Rasa Cinta

Apabila hujan cinta jatuh di ladanggku
Bersihkanlah dengan sapu tanganmu
Yang suci itu
Karena tinja tak kan lepas dari dunia
Dimana masih hidup rasa adam dan hawa
Dan aku ingin belajar tentangnya

Apabila hujan cinta jatuh di ladangku
Hadanglah dengan parangmu
Lukailah aku dengan sebentuk do’a
Semoga tuhan menyembuhkanku.

Malang_ Sabtu, 11:11pm.14 Januari 2012




Tahun penghabisanku di kota Malang
Antara dua jembatan yang bergantung dibahuku
Menuntuk untuk memilih
Dan lepas darimu.

Malang_ Sabtu, 11:26pm. 14 Januari 2012


Fajar Hilang

Bila fajar telah hilang
Bersama gulatan kabut malam
Aku semakin mendosa
Karena rupa sebangsa setan
Sampai aku tak bisa kembali pulang
Dengan jiwa kebanggaan

Malang_ Sabtu, 11:33pm. 14 Januari 2012


Oleh: Dafikurrahman Mashor
Sumenep, 11 Juli 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar