Sabtu, 05 Mei 2012

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 2)


Durma 4

Telah sampailah insan onean ke negeri arab
Lewati jembatan derita pada lapak kumal penuh tumah
Serpihan pasir menangis melihatnya
”sebab selaksa peluh keringatnya”

Kemudian dari dalam istana kurma
Sang raja mengkerutkan dahinya
Karena angin datang dari belantara.

Insan onean: “izinkan hamba mengasuh puta-putrimu
……………………………………………
Sang Raja: “aku tidak punya upah untukmu
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Pergilah mereka entah kemana
Susuri mimpi pada pohon-pohon akasia.

Jumat 01:17pm. 2 maret 2010 (Rumah_Mu)

  

TUHANKU DULU

Tuhan
Biarlah, aku menangis sendirian
Di bawah rintihan imaji yang kembali ke masa lalu
Tentang anakku yang ku kubur hidup-hidup
Karenamu
Tuhan
Pantaskah kau sebut aku tuhan
Pada hal dikantong-kantong kuda peperangannya kau berubah menjadi santapan mereka
Ketika mereka laopar dan kehausan
Mereka bilang kau sangat adil

11 agustus 2009


Renungan Kebencian

Renungan datang tak diundang
Seketika terurai
Dalam pikirku
Tentag tegutran keras tadi siang
Seakan aku menghilang
Punya saap
Menjadi jutaan wajah
Mungkin mereka tidak kenal aku

Di trotoar jalan fatamorgana
Kusiksa mereka
Seperti tikus-tikus kain dipetilasan

31 juli 2009


AKHIR JANUARI

Akhir januari…..!
Ah… ! Aku benci
Ini setan
Mungkin senyum palsu yang dating meemuiku
Pada adegan maya di kamar mandi
Maju,  mundur

Ku ingat tadi malam peri cantik menemui kayu
Apa itu….?
Atau ….!
Aduh….! Masa depanku dimana ya…?

Kalau nanti aku ada di Surabaya
Tapi mudah-mudahan
Tuhan selalu menemuiku
Amin……


Ranjang.  Malam selasa 09:24 pm 02 maret 2010
Teras moshallah
Bulan melihatku


 KAU DIMANA….?

Sejauh manakah ku harus mencarimu ( dinegri impiankah)
Telah kau tulis surat perpisahan  buat raka
Diantara gunda guluna
Bermandikan senandung tambang kejawana

Burung cicit itu selalu di atas kepalaku
Mengabarkan tanya tentang bingkla di gigit nyamuk

19 Pebruari 2010
  

Si Mulut Betina

Beranjaklah pegi sebutir peluru
Dari simponi malam di tengah peraduan seorang dewi bemata emas
Saat secuil kenanganakan ku lepas dalam bugilku
Berbentuk pelita jatuh di ladang nurani_
                                    Ini bukan hal biasa,
Kakek dan nenekku berpisah karena mereka.
Mereka yang selalu membuat jembatan salju
Antara pianoris surge dan neraka

Membuat oang hina itu menai di ketiaknya
Maskipun bau amis laut lobuk.

Kadang memang sering aku saksikan
seorang anak kecil bergoyang di tong sampah
atau juga tikus menangis di kasur madani

2010

  
Gerhana Bulan

Dari kelana
Ada kabar tentang derita.

Menyingsing hari esok  untuk pergi temukan diri
Bermandi hayati_
Penjara suci
Di kediaman para petapa pembawah kendi.

Bulan itupun tinggal separuh.
Saksikan mereka berkaca kepadanya.

Ada tanda
 Perang kurawa dengan pandawa

Kamis 1 juli 2010. 10:40 Gurang garing


Mimpiku di Atas Luka

Aku kembali tebangun dalam pucuk mimpi
yang sekian lama tetidur di antara pualam permadani
sebekas cahaya_
datanglah
seutas kenangan­­­_
hinggaplah

“di ujung tirani itu menjalar suatu misteri
Tentang anak bangsa
Pada tirai-tirai bertahtah
Di sana. Di bawah pohon kelapa yang tumbang
Beberapa abad yang lalu.

Seorang akyat jelata berpunggung lukisan abstrak,
Mukanya tak ubah seperti bintik-bintik di bawah pantatmu,
Dan ketiaknya seamis CD istrimu
Tapi lembayung tua masih ada di dekapnya
Sejak dulu
Semasa Bu permen dan Neppon
Semasa Rumusa atau kerja paksa

Lapa taman. Kamis 10 maret 2011. 01:56 pm
  

Kembang Pasca Kematian

Pernah ku ziarahi rimbun dunia di atas cinta
Membangun samudra dari bibirmu yang kelam keputihan

Seperti ku mengisi abjad kolam. Dua huruf mati
Mencari kemana telunjuk arah.

Kadang kuhadirkan wajahmu ibu
Untuk ku persembahkan sebagai tumbal kefanahan
Maskipun sebenanya aku tahu itu dosa
Tapi mau gimana lagi…?
Kata mas taufik: Dunia ini hanya panggung sandiwara

Maka lihatlah di sana
Semua orang saksikan hujan di pelupuk mata
Dan mereka ngaku dirinya adalah batu

11:46 pm  14 april 2010
Musallah. Sesudah isya’
Ma’had Al-Ulya MAN Sumenep


Siwalan Tumbuh Rumput
     : Aisy

Aku tahu rumput akan tumbuh di kening siwalan
Saat salampar bertalu pada senyummu
Di akhir maret berbantal april.

Membawa segumpal tangis buatmu
Pada episode-episode yang akan datang


Rabu malam 11:23pm 14 april 2010. Aula


Oleh: Dafikurrahman Mashor
Lahir di Sumenep, 11 Juli 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar