Pahlawan
Revolusi
Seandainya engkau hidup kembali di zaman ini
Pastilah sakit di hatimu
Mdmandang negeri yang kau perjuangkan sejak dulu
Hangus terbakar oleh api
Api jabatan
Api korupsi
Api birahi
Api dari segala api
Hingga hak rakyat dilupakannya
Novelis
Hari merekah pada pangkal telingaku
Saat aku dengar novelis bersemayam menguasai
Dipuncak rasa yang kau tak tau apa artinya
Anggap saja aku cemburu
Di ruang tengah lantai tiga tempat bersama
Mengadu nasib antara aku dan mereka atau pula dia
Malang_ Selasa, 06:49pm. 03 Januari 12
Hidup
Dalam
Dalam mimpi tak bertepi
Aku semakin marasa sepi
Dengan mencintai kasap tanpa arti
Tapi_ kata orang-orang yang tak mengrti
Sebenarnya seperti ini sahabati
Aku kemarin kan sering minum kopi
Kopi itu kutaruh dalam laci
Terus mereka marah dan maki-maki
menganggap aku orang tai
karena tak menaruhnya di atas topi
Malang_ Selasa, 07:10pm. 03 Januari 2012
Aku
Tak Mengerti
Bintang itu tak menyatukan kami
Dengan rembulan atau mentari
Hanya sebatas catatan malam, lalu selesai
Aku dan mereka menuntut untuk mengerti
Sebuah cahaya meteor dalam ruang duniawi
Malang_ Selasa, 09:03pm. 03 Januari 2012
Revolusi
Demokrasi
Dan kubur asmara menjadi sepi
Selintas ku pandang mercusuar
Yang mekar diantara kota itu.
Kota dimana bersemayam jutaan gelandangan dan
sekawan tikus
Dalam kompetisi
Lomba makan cepat
Dan kubur asmara menjadi sepi
Semenjak kedatangan sarjana muda
Di stasiun itu
Berlari berebut kursi
Menjajakan gudapan dan sebungkus nasi
Malang_ Selasa, 09:14pm. 03 Januari 2012
Korupsi
Tingkat Tinggi
Bagaimana tidak!
Negeri ini_ negeri kolusi
Dengan topeng demokrasi
Dan simbol dasi-dasi
Sudah di pandang orang tinggi
Malang_ Selasa, 09:23pm. 03 Januari 2012
Inonesia
Kita
Semenjak indonesia merdeka
Kita anak bangsa menanggung beban dosa
Sebagai simbol negara kaya
Jadi pantas bila para cendikia berkata
Indonesia bukan negara kita
Indonesia kafe pesta pora
Untuk setan dan pemerintah
Malang_ Selasa, 09:31pm. 03 Januari 2012
Salangit
1
Purnamaku
telah hilang
Kemana
dia pergi
Akan
ku susul tapi dimana
Tempat
teduh bersemayam
Mereka menangis dengan halima
Menanggung batu di dadanya
Karena purnama jauh darinya
Seutas harap semoga kembali kepadanya
Malang_ Selasa, 09:45pm. 03 Januari 2012
Salangit
2
Bila purnama tak kembali
Siang malam ataupun hari
Mereka menagis dalam sepi
Lalu datanglah sang laki-laki
Bertanya: apa yang ditangisi?
Purnamaku
telah hilang
Kemana
dia pergi
Akan
ku susul tapi dimana
Tempat
teduh bersemayam
Ya... sang laki-laki itu
Terbang jauh ke angkasa
Meniti langit semesta
Membantu seorang yang lagi musiba
Karena dia bukan pemerintah ataupun orang kaya
Malang_ Selasa, 10:04pm. 03 Januari 2012
Salangit
3
Aku ingin bertanya pada tuhan
Makhluk mati_ dari ciptaan Tuhanku
Rubuh
Malang_ Selasa, 10:14pm. 03 Januari 2012
Oleh : Dafikurrahman Mashor
Sumenep, 11 Juli 1992
Oleh : Dafikurrahman Mashor
Sumenep, 11 Juli 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar