Kamis, 03 Mei 2012

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 2)

Tulang Hari

Seperti bulan lalu
Aku ingin hari ini
ku gantikan dengan hari sebelumnya
Sebelum ayah pergi meninggalkanku
di waktu-waktu itu:

semasa hujan tak turun di kelopak mataku
mata lia
juga mata ibu.

Hingga, aku kembali bermimpi di malam-malam sepi

Malang_ Ahad, 08:15am. 01 januari 2012


Apa Kabar Ayah

Apa kabar ayah
Secangkir kopi hangat telah kusiapkan untukmu
Di beranda tempat ayah duduk memandang sepi

Terkadang ayah tersenyum melihatnya
Terkadang pula meniteskan air mata
Tanpa jawab aku bertanya

Kenapa ayah?
Ayah memandang tajam mukaku
Menangis tanpa jawab apa arti itu

Malang_ Ahad, 08:38am. 01 januari 2012


Tantangan
For: Budi Utomo

Rembulan jatuh di ladang
Menangis dalam dekapan rumput ilalang
Di masa hariku telah sungsang
Pada cintamu yang seakan terlarang

Mimpiku tak berubah meski hari sudah siang
Di antara tanggungan hutang
Padamu, tak dapat aku tentang.

Malang_ Ahad, 08:47am. 01 Januari 2012


Antonim Tetap 1

Hari pertama di tahun 2012
Menyisakan tangis
Pada hamparan bebatuan di rumah Tuhan

Mal`ng_ Ahad, 08:55am. 01 Januari 2012


Antonim Tetap 2

(Bila mana kau tau
Apa yang terjadi dalam hati ini
Tak kan pernah kau katakan antonim tetap)

Hari pertama, bulan peratama pada epesode yang pertama
Aku jau dari Tuhan
Semenjak ku kenal lara sukma
Begelantungan diantara pepohonan hati
Karena si gadis bermata buta
Akupun ikut lata.
                                                                                                    
Malang_ Ahad, 09:07am. 01 januari 2012


Antonim Tetap 3

(Ada antonim di rumah Tuhan)

Memandang  layu mereka

Seseorang yang tak pernah berfikir
Akan cinta dan panorama

Malang_ Ahad, 09:19am. 01 januari 2012


Antonim Negeri Antaberanta

Luka yang terdalam itu lukaku
Di negeri antaberanta
Bukan Indonesia

Negerinya makmur
Semakmur rambutku hari ini
Rakyatnya banyak
Sebanyak mimpi-mimpiku yang dulu

Tapi, simpanlah saja puisi ini di kantongmu
Karena hujan dari mata rakyatnya
Terlalu cepat membnjirinya

Malang_ Ahad, 06:28pm. 01 Januari 2012 


Tak Ada Lagi Dongeng Si Kancil

(Dulu semenjak negeri belum api
Pohon-pohon jadi rumah sekawan burung)

Dongeng ayah tentang si kancil
Meninabobokanku dengan seutas harapan
Negeriku
Indonesiaku

“Nanti bila kau sudah besar tanamilah ladangmu
Dengan sekantong padi
Dan sepucuk mimpi
Lalu petiklah diawal tahun
Untuk kemenangan ditahun itu
Bersama para tetangga yang rela mati
Demi Indonesia”

Tapi ladang negeri
Bukan lagi tertanam padi
Sekarang menjadi lautan birahi

Malang_ Ahad, 07:19pm. 01 Januari 2012


Pisah Akhir

Tak sempat ku mengantar ayah keterminal itu
Karena jauh memandang masa lalu
Saat terahir aku bertemu
kirimkan doa lewat rindu

Malang_ Ahad, 10:17pm. 01 Januari 2012


Bukan Ujung Adalah Akhir

Perpisahan itu bukan milik kita
Meski engkau jauh dariku

Pertemuanlah adalah hak kita
masa lalu dan depan harus ku terjang
melawan luka di akhir jumpa.

Dan kini pula aku mulai tidur kembali bersamamu
Diatas tikar siwalan
Memandang, menghitung bintang keberuntungan
Karena esok kita pergi kembali keladang
Menanam tunas-tunas kelapa
Adalah mimpi masa depan

Malang_ Ahad, 10:28pm. 01 Januari 2012


Oleh : Dafikurrahman Mashor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar