Sabtu, 16 Juni 2012

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab 7)


Mata Yang Memandang

1
Hewan-hewan terbang di berbagai kehidupan
Termasuk pula aku.
Aku adalah hewan yang diciptakan Tuhan dengan kebebasan
Meski sekitar tak mengiyakan aku untuk itu.
2
Pada suatu ketika
Rasanya aku ingin telanjang
Melepas diri dalam tinta dan sesobek asa
Tapi orang-orang berkopyah melarangku
Karena Tuhan melarang.
Ya. Sepertinya dia tau tentang Tuhan
Tuhanku
Tuhanmu
Tuhan semesta alam
3
Lantas apakah aku harus terpaku pada pandangan satu titik
Yang telah dipandang banyak orang
Dan sekarang sudah hampir mulai pudar.
4
Saudara.
Aku juga punya mata
Dan engkau juga punya mata

Malang_ Rabu, 18 April 2012
Read more »

Selasa, 12 Juni 2012

Emansipasi Dalam Novel Layar Terkembang Karya St Ali Sahjbana


Tentang Emansipasi Wanita
Emansipasi wanita merupakan gerakan yang dilakukan kaum hawa sebagai persamaan derajat antara wanita dan pria, dalam kaitannya tokoh Tuti dalam novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana dengan karakter pendiam, teguh pendirian, dan organisatoris. Kaum wanita yang selalu dianggap rendah oleh laki-laki, dengan hadirnya tokoh imajiner Tuti. Tuti mencoba untuk melawan bahwa wanita tidak harus selalu mengalah, maka ada sebuah kalimat menentang kepada bangsa dan kaum laki-laki dalam pidatonya. Segala sifat, segala kecakapan diarahkan menuju perkawinan, menuju pekerjaan mengabdi pada laki-laki (hal. 46).
Read more »

Senin, 21 Mei 2012

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab 6)


Kematian Dewa

Menulis aksara sajak kematian
Pada sudut gelap yang menghilangkan bayang-bayang
Aku terpaku pada sehelai sorban sang kiayi
Datang kepadaku
Mengajarkan beribu makna gerak surga

Sajak telaga menghilangkan buritan angin
Hingga musim kemarau kembali lagi
Di epesode yang kesekian kalinya

Apakah kita harus telanjang sebagai manusia
Lalu berdoa dan memuja seperti sedia kala
Ketika zaman dewa-dewa

Rasanya aku tak rela kembali lagi sebagai penganut animisme
Di penghujung dasar beranda kitapun menembang lagu kasmaran:

“ingsun amimitia muji
Anebbut asma yang sukma
Rahman muradun nyakabi
Rahem aseh ing ahera
Eng sakihi kang amaca
La ila ha illahu
Muhammadur rasulullah”

Tapi bukanlah kematian para dewa
Di dadaku raib dan meraka,
Katakanlah yang sebenarnya.

Malang_ Rabu, 11 April 2012
Read more »

Antologi Puisi Puisi Harian Sunyi (Bab 5)


Penari Botol bir

Menari disekian gelap yang bising
Antara neraka berbantal surga

Berbatas ruang yang pengap
Seperti gelembung perlindungan isroil

Aku terpesona pada rona tarian itu
Melanglang si bayi kecil dari dada
Menyesaksakkan sejuta senyum.


Malang_ Minggu, 08 April 2012
Read more »

Rabu, 16 Mei 2012

foto


Read more »

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab 4)


Munafik Berharap Bangga

Laki-laki berwatak perempuan pagi ini berceloteh
Meggemakan suara burung tanpa makna
Dengan amis tambak pemusiman.

Dia harap gema tawa
Hinggap pada ranting-ranting duka
Bersama mutiara yang berhati lebam

Malang_ Kamis, 05 April 2012

Read more »

Selasa, 15 Mei 2012

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab 3)


Panorama Biara

Sejenaka aku tertekun dalam biara sunyi
Memandang keindahan kebun sorban
Melilit air kesucian

Kembang-kembanag mewangi menyelinap menyapa sukma
Lantaran sumpah serapah terucap dari mulut si bayi kecil

Aku neraka, meraka adalah surga

Malang_ Rabu, 04 April 2012
Read more »

Rabu, 09 Mei 2012

Antolgi Puisi Harian Sunyi (Bab 2)


Angka Kebahagian

Angka-angka berderet di sepanjang jalan hayati
Menuju seutas senyum yang ku ciptakan dini hari
Berlawan angin tenggara dan urung jua sang nelayan
Menciptakan empati sang bidadari.

Malang_ Selasa, 03 April 2012
Read more »

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab I)


Harian Sunyi

Dalam sepi kau cari pintu
Sebelum air hujan turun membasahi matamu
yang sejak tahun kemarin
Tak henti teteskan luka.

Aku disini bagai kawanan tupai
Meloncat pada pohon-pohon kelapa
Mencari sisa air matamu

Sejak kau tinggalkan pada wadah yang tak sempat aku tanya apa namanya

Sekian tahun engkau berbaring disana
Meniti hari yang kau tulis berhati jingga
Warna yang tak bisa ku ibaratkan seperti apa.

Ya. Lantaran hujan itu kau balikkan tanganmu yang mulai keronta
Wajahmu memendam kepedihan pada sisa
Bulan yang sedang gerhana.

Malang, 12 Maret 2012
Read more »

Minggu, 06 Mei 2012

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 6)


Do`a Duka

Pada batasan malam yang menjelma menjadi ragaku
Ku ingin tuliskan sebuah puisi sebagai do`a pertama
Di perjumpaan mimpi besama-Mu
Seperti malam yang lama telah ku tinggalkan.

Air mata cinta yang terampas menjadi air mata duka
Kuingin kembali bersama-Mu
“ya Allah...
Bila malam ini adalah kegelapan,
Gelapnya adalah diriku
bila air mataku terjatuh
jatuhnya adalah diriku
bila cintaku telah musnah
musnahnya adalah diriku
bila...
engkau ijinkan aku menangisimu meski tak tau itu tangisan apa?
Aku akan selalu menangis kepada-Mu”

2012
Read more »

Haruskah Mahasiswa Menulis



Seorang mahasiswa tidak  bisa lepas dari tuntutan menulis. Jadi, kita sebagai seorang mahasiswa yang bukan hanya sebagai pengakuan saja tentunya harus menyadari kalau menulis itu sangat penting, karena mahasiswa dan menulis layaknya rumah dengan atapnya, tadak mungkin kita mengtakan itu rumah tan atap, begitu pula atapnya. Maka dari itu kita jangan bangga dulu dikatakan mahasiswa oleh orang lain, sebulum kita memberi atap terhadap diri kita sendiri.
Lalu kita renungkan bersama berapa karya yang kita tulis. Atau jangan-jangan kita tidak pernah membaca sama sekali karya orang lain, lantas bagaimana kita menulis kalau kita sendiri tidak pernah membaca, karena membaca adalah guru darimenulis. Tidak ada orang yang pandai sebulum dia mau membaca atau berguru
Satu hal yang dapat saya ingat, suatu cerita masa lalu yang tak mungkin saya lupakan sepanjang hidup karena cerita ini selalu memberi inspirasi bagi saya untuk selalu menulis. Suatu cerita bagaimana saya ingin senang membaca dan bisa menulis seperti penulis bdsar nasional bahkan internasional, dan hal ini memunculkan ide untuk membuat puisi:
Read more »

Bahasa dan Kesadran


Keadaran Dalam Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu anugrah terbesar dari Tuhan kepada manusia dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain, karena manusia merupakan makhluk yang sibuk dan secara otomatis membutuhkan informasi dan komunikasi lebih banyak dari pada makluk lain. Sehingga dalam penerapan komunikasi yang sangat banyak itu, karena manusia merupakan makhluk sosial (human social). Perlu kemudian suatu lambang bunyi yang arbitrer diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu bahasa. Karena bahasalah kehidupan ada, dan karena bahasalah keilmuan semakin dinamis.
Read more »

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 5)


Pengikut Setan

Satu masa merupakan liang luka yang ku bawa sepanjang hari
Dalam tipuan durja sengketa para malaikat dan ijajil

terus saja kunikmati tanpa memandang ribuan peristiwa
tenghanyut pada kasur permadani nafsu
dengan janji surga satu detik saja

padahal jika aku lihat makna hayati
berdirilah sepasang mata yang memandang meski dalam goa
atau meski aku berlari keluar dari dunia

mata itu terus mengikutiku
memandang, apa yang sebenarnya terjadi
karena aku adalah hak-Nya

bukankah engkau merasa kalau kau ada itu tanpa Dia.

mengejalah kembali huruf-huruf yang telah lama kau tinggalkan
bahkan kau tidak pernah mempelajarinya
karena terlalu sibuk dengan itu-itu saja.

Menangislah kemudian aku tanpa menjemput hujan
Di tempat-tempat yang gersang

Malang, Kamis, 01 Maret 2012
Read more »

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 4)


Sebuah Sandiwara

Kebeadaanku tengah tengada
Pada lokan bewarna lebam

Sepucuk tangisku telah hilang

Selasa 06:43. 13 april 2010 (smista)
Read more »

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 3)


SERIBU KHAYAL UNTUK MU

Di ujung sana
Kuteteskan seribu khayal
Untuk kau……
Dengan kebun mimpi cakrawala

Ladang yang kian menepi
Diantara lembayang itu
Kini kutanami dengan benih benih harapan

Piranti  yang harus kulewati
Bertapa di sebrang pemukiman rawa
Dekat, dengan pijakan kaki air lelah

1 Mei  2008
Read more »

Perkembangan Teater di Indonesia


               A.    Teater Tradisional
Teater yang berkembang dikalangan rakyat disebut teater tradisional, sebagai lawan dari teater modern dan kontemporer. Teater tradisional tanpa naskah (bersifat improvisasi). Sifatnya supel, artinya dipentaskan disembarang tampat. Jenis ini masih hidup dan berkembang didearah – daerah di seluruh Indonesia . Yang disebut teater tradisional itu, oleh Kasim Ahmad diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut (1981: 113-131).
1.      Teater Rakyat
Sifat teater rakyat seperti halnya teater tradisional, yaitu improvisasi sederhana, spontan dan menyatu dengan kehidupan rakyat. Contoh – contoh teater rakyat adalah sebagai berikut:
Read more »

Sabtu, 05 Mei 2012

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 2)


Durma 4

Telah sampailah insan onean ke negeri arab
Lewati jembatan derita pada lapak kumal penuh tumah
Serpihan pasir menangis melihatnya
”sebab selaksa peluh keringatnya”

Kemudian dari dalam istana kurma
Sang raja mengkerutkan dahinya
Karena angin datang dari belantara.

Insan onean: “izinkan hamba mengasuh puta-putrimu
……………………………………………
Sang Raja: “aku tidak punya upah untukmu
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Pergilah mereka entah kemana
Susuri mimpi pada pohon-pohon akasia.

Jumat 01:17pm. 2 maret 2010 (Rumah_Mu)
Read more »

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 1)


A

segenggam mirah bunga di depan rumahku
menjadikan aku terbalik dari tidur lelep itu.
Seutas wajah seakan memanggilku,
Mengajakku:
Bermain
Begoyang
Dan bedansa
Tapi sayang …!
Semua itu alfa sandiwara.

29 desember 2007
Read more »

Tata dan Teknik Pentas



            Tata dan teknik pentas merupakan salah satu pendukung dalam sebuah pertunjukan atau pemintasan, karena seperti yang dijelskan diawal bahwa pentas merupakan unsur yang sangat menunjang dalam sebuah pemintasan. Bisa dikatakan bahwa tidak mungkin ada pertunjukan tanpa pentas. Pentas dalam artian disini tidak hanya dipersempit bermakna panggung, tetapi pentas disni adalah tempat pertunjukan itu dilangsungkan.
Read more »

Unsur-unsur Teater dan Drama


            Teater merupakan kombinasi dari semua unsur internal pemintasan dan unsur eksternal pemintasan yang dalam hal ini harus menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu pemintasan yang benar-benar baik:
  1. Unsur internal Teater
  1. Aktor
Aktor merupakan penunjang utama dalam teater. Dan aktor juga menghasilkan beberapa unsur diantaranya, unsur gerak dan suara.
Read more »

Jumat, 04 Mei 2012

Teater: ' Keaktoran'



Keaktoran dalam teater merupakan hal yang penting karena aktor merupakan  pembawa cerita  serta penguasai cerita. Pada dasarnya aktor sebagai penguasa seluruh proses. Aktor berperan dalam perannya sebagai aktor, dengan suatu ungkapan aktor adalah di ibaratkan senapan sedangkan sutradara adalah pemegang senapan tersebut yang memutuskan siapa yang hendak ditembak dan bagaimana cara penembakannya agar tepat sasaran. Dan aktor merupakan individu yang bekerja sama dalam suatu pemintasan secara kolektif dengan cara mengenal, merasakan, menciptakan suatu proses kerja sama dengan aktor lain.
Read more »

Proses Awal Dalam Menulis Cerpen


cerpen adalah sebuah cerita pendek yang di ikuti oleh berbagai unsur di dalam atau di luar, tetapi dalam kependean cerpen tersebut bukan semata cerpen itu hanya sebagai suatu hal sederhana kalau dipandang secara isi, cerpen merupan cerita pendek tetapi mempunyai keluasan dalam kaitannya dengan suatu kebenaran yang ada dalam kehidupan manusia. Maka cerpenpun juga bisa muncul dari fakta sosial yang diiringi dengan suatu stalistika yang unik sehingga pembaca harus benar-benar memikirkan bagaimana pesan yang ada dalam cerpen tersebut.
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 10)


Puisi

Orang-orang melayat ragaku dalam peti mati yang tertimbun dengan sajakku
Sebuah kata hanya menjadi sampah, karena terlalu benyak penyair negeri ini
Untuk menuliskan perasaan menjadi sebuah puisi.
Puisi bagiku adalah kehidupan
Kehidupan layaknya roda yang berputar
atau pula jalan yang melintang
Meski tanjakan dan belokan akan ku tempuh demi pandangan
Karena mati lebih berarti dari pada hidup tak berkreasi

Malang_ Rabu, 02:37pm. 18 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 9)


Untuk TKI Dan TKW                                                           

Para TKI dan TKW engkau adalah harapan bangsa
Setiap jalanmu, para malaikat menuliskan sebuah lagu
Yang akan kita nyanyikan nanti di awal kemerdekaan Indonesia

Ragamu rela kau jemur di bawah terik mentari
Hanya untuk negeri ini

Dan mari...
kita berkumpul jadi satu
Untuk melawan si korupsi
Agar negeri jadi bersih
Seperti mimpimu sebelum pergi

Malang_ Selasa, 07:55pm. 17 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 8)


Mimpi Bangsa Jalanan

Hari ini
Bergantilah pagi menjadi segumpal api
Yang kau biarkan membakar tubuh kami
Diantara jalanan dan trotoar-trotoar itu

Kamipun bergandeng tangan
Untuk tidak berpisah
Tegakkan keadilan dan hukum
Itulah mimpi kami

Meski bara api selalu orasi dalam perut
Dengan orator cacing-g-cacing tak berpendidikan
Seperti koruptor Indonesia

Malang_ Selasa, 09:13am. 17 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 7)


Anak Kecil Itu

Hujan deras tadi siang mengetuk asmara dalam satu jiwa
Diantara ladang jeruk yang kau tulis menjadi air mata durja
Aku memulai terjemahkan raga melintang seperti bukit yang kita naiki di jaman purba
Dan kau bawa sejuta luka pada jalan setapak penuh duka
Sembari sebut itu makna cinta

Aku menggigil memandang jauh, seorang anak kecil berjenis kelamin dua lahir dikota kita
Berteduh di bawah ketiak ijajil bermata surga
Dia pegang bahunya dan katakan akulah penyelamat cinta

Anak kecil itu berlari mendahului kita
mengejar sebentuk karya dari adam dan hawa
Yang tercipta sebagai manusia

Tapi, bila aku bertanya pada mereka
si anak kecil belumlah siap menderita
Seperti para dewasa yang bermimpi tentang hakikat manusia
Dan berani menanggung dosa atau pula masuk neraka

Jadi bila aku boleh berkata untuk anak kecil yang lagi buta
Dosamu adalah dosa orang tua

Malang_ Minggu, 10:06pm. 15 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 6)


Horisontal

Mari kta senyumkan malam
lewat suara tanpa kicau
Tegak berdiri seperti tiang
lambang makna dari Tuhan

Malang_ Jumat, 10:54pm. 06 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (Popo 5)


Negeri Yang Hilang

Negeri diantara sebagian Indonesia
Sebelah timur pulau madura
Terbentang sebuah kerajaan tempat para dewa tumbuh bersama bidadari
Lalu lahirlah seseorang yang kau pendang saat ini

Negeri itu bernama lapataman
Tempatku juga mandi dengan lokan-lokan
Dan jajaran pohon kelapa sesejauh mata memandang
Itu taman putri bernaung bersama dayang-dayang

Di pinggir pantai tumbuhlah sejajar pohon siwalan
Menjadi benteng negeri lapataman
Antara estetik pantai dan bebukitan
Tak jauh juga dari tempat peristirahatan wakil Tuhan
Tersenyum memandang hari depan

Lalu aku panggil hujan tanpa undangan
Ketika negeriku lapataman
Tertinggal dalam catatan
Para budayawan atau sejarahwan

Malang_ Kamis, 10:46pm. 05 Januari 2012
Read more »

PENYUTRADARAAN

Penyutradaraan dalam bahasa ingrinya disebut direct by yang artinya diarahkan oleh. Dalam tugasnya
seorang sutradara  mengarahkan, membimbing, dan menunjukkan jalan. Dengan artian seorang sutradara mempunyai peranan penting dalam suatu pemintasan, karena sutradara merupakan otak pemintasan seandainya di ibaratkan manusia. Dan organ-organnya adalah aktor dan tim produksi. Oleh sebab itu sutradara harus mempunyai kualitas skill yang lebih dibandingkan seorang aktor dari berbagai segi pemintasaan terutama tentng teknis dan artistik karena sutradara harus menjelaskan apa yang tidak dipahami oleh aktor dan harus mempunyai gagasan dari naskah yang dipilih  kedalam wujud pemintasan.
Read more »

Pengkajian Puisi


I
PENGERTIAN PUISI
Puisi merupakan karya sastra yang mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan karya sastra lainnya dan memiliki pernyataan sastra yang paling inti. Segala unsur kesastraan mengental dalam puisi. oleh karena itu segala karya sastra tidak terlepas dari puisi. dipandang dari unsur estetiknya dan kefleksibelannya terhadap semua kalangan masyarakat.
Secara etimologi puisi dalam bahasa yunani berasal dari poeima (membuat) atau poesis (pembuatan). Dalam bahasa prancis disebut poesie, bahasa belanda poezie (sajak), bahasa latin poeta (pembangunan, pembentuk, pembuat) sedangkan dalam bahasa ingris disebut poetry (puisi). kata itu semuanya berpangkal pada imajinasi seseorang yang ingin menciptakan sebuah dunia baru dalam diri sendiri. Menurut sejarah dalam bahasa yunani, kata poet berarti orang yang menciptakan sebuah karya melalui imajinasinya, seseorang yang hampir menyerupai dewa atau penggemar dewa-dewa. Dia adalah seseorang yang berpenglihatan tajam, suci, filsuf, negarawan, guru, dan orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Read more »

Kamis, 03 Mei 2012

Naskah Monolog (Sebuah Konsep) Angin Surga Dini Hari



Seorang laki-laki tua muncul dari arah penonton, berteriak, dengan langkah yang tertatih-tatih, memegang sebuah senter di tangan kirinya.
Laki-laki tua    : “Boris... boris... dimana engkau. Boris.”
Laki-laki itu melangkah melewati penonton menuju pentas dan menyenter-nyenter arah, mencari anaknya boris.
Laki-laki tua    : “Dimana engkau anakku... boris...”
Rupanya laki-laki itu sedang terbangun dari tidur yang cukup panjang. Lalu dia duduk diatas sebuah kursi dengan memanggil nama boris.
Laki-laki tua    : “Kemana engkau boris. Kenapa engkau tinggalkan ayahmu ini sendirian dalam gudang yang gelap. Apakah engkau mau membunuhku dengan cara menyiksa seperti ini. sudah hampir satu minggu aku tertidur dalam gudang yang gelap.”
Laki-laki tua    : “Pertiwi... engkau juga kemana pertiwi... mengapa engkau tega tinggalkan suamimu ini. aku tidak habis fikir mereka berdua kemana. Istrik dan anak sama-sama bangsat.”
Read more »

Cerpen: Kau Cantik di Tangan Kananku


Disepertiga malam itu aku mulai tidak bisa menenabobokkan mata yang sebenarnya mulai menyipit itu, aku mulai mendengar suara tangisan bayi dari jamban belakang rumahku. Kali pertama aku mendengarnya ada perasaan takut yang menimpa pikiranku, dibawah temaram yang terkadang redup karena tiupan angin yang begitu kencang. Dan terkadang suara itu juga menghilang seketika. Datang berganti tawa ceria.
            Semakin aku merasa takut dimalam-malam itu. Apalagi saat anjing mulai menggaung di dalam hutan jati disebelah perbatasan kampung muara. Doa-doa hampir semua aku sebutkan, tapi suara itu tetap saja tidak menghilang. Bahkan terkadang ketika ku baca doa suara itu semakin keras dan kadang memanggil namaku. Kerena itulah malam-malam selanjutnya aku tidak membaca doa-doa seperti waktu itu.
Read more »

Sejarah Macopat (Versi Madura)



            Macopat dalam bahasa madura dikenal dengan mamaca yang artinya menurut bahasa adalah membaca. Sedangan pengertian secara istilah mamaca merupakan sebentuk kegiatan membaca cerita teks dengan sebuah tembang-tembang. Adapun cerita teks yang dibaca dengan tulisan arab melayu dan menggunakan bahasa jawa kraton, sehingga kalau dibaca dalam perkumpulan atau pertunjukan harus diartikan (e tegges) supaya orang yang mendengarkannya bisa mengerti dengan cerita yang dibacakan. Pembaca macopat tersebut biasanya adalah seorang laki-laki.
            Cerita yang sering dibaca seperti cerita Nabi Muhammad sejak lahir sampai wafat dalam cerita teks hadits, perjalanan Muhammad Rasulullah dalam israk mi’rad dalam cerita teks mi’rad, kisah anak muda dengan ikan raja minah dalam cerita teks mursada, dan lain sebagainya. Cerita teks macopat menggambarkan seorang tokoh teladan yang berjiwa baik agar bisa dicontoh oleh masyarakat secar umum.
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 3)


Habislah Airmataku

Tanpa hujan dengan cinta
Aku pandang Indonesia

Bukan karena
Aku tak ingin menangis
Tapi air mataku telah habis

Malang_ Ahad, 10:40pm. 01 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 4)


Pahlawan Revolusi

Seandainya engkau hidup kembali di zaman ini
Pastilah sakit di hatimu
Mdmandang negeri yang kau perjuangkan sejak dulu
Hangus terbakar oleh api
Api jabatan
Api korupsi
Api birahi
Api dari segala api
Hingga hak rakyat dilupakannya

Malang_ Selasa, 06:33pm. 03 Januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 2)

Tulang Hari

Seperti bulan lalu
Aku ingin hari ini
ku gantikan dengan hari sebelumnya
Sebelum ayah pergi meninggalkanku
di waktu-waktu itu:

semasa hujan tak turun di kelopak mataku
mata lia
juga mata ibu.

Hingga, aku kembali bermimpi di malam-malam sepi

Malang_ Ahad, 08:15am. 01 januari 2012
Read more »

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 1)


Kabar Dari Negeri Jiran

Ramadhan kemarin
Telah aku berjumpa
Dengan angin
Tentang kabar negeri jiran.

”Seumpama ku lahir tanpa bunda
Akan ku pergi sejauh rasa, bila ku lihat indonesia.
Hari ini bukanlah hari kemarin yang diam dalam  rahimmu
Menjadikan anak cucuku menangung dosa di neraka,
Tempat memintal asa dan bermain cinta.
Apakah ini Indonesia?
Berlambang bendera merah adalah darah,  putih bukan lagi suci”

Malang_ Ahad, 09:43pm. 25 Desember 2011
Read more »

Membedah Puisi

Dalam pengkajiannya puisi dapat dikaji dari berbagai macam aspek struktural, jenis-jenis atau ragamnya, dan kesejahterahannya, melihat bahwa setiap kali puisi slalu berkembang dinamis sesuai dengan zamannya. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan inovasi (Teeuw, 1980). Puisi selalu berubah-ubah sesuai denangan evolusi selera dan perubahan konsep estetiknya (Riffaterre,1978)
            Maka dari itu sebelum kita melakukan bedah atau pengkajian puisi dan bisa juga disebut analisis puisi kita harus memahami puisi itu apa?. Maskipipun sebenarnya sampai sekarang tidak ada difininisi puisi yang tetap untuk menjadi kesepakatan semua kalangan, namun untuk memahaminxa kita harus mengetahui paling tidak kisi-kisinya sekitar pengertian puisi.
Read more »