Rabu, 16 Mei 2012

Antologi Puisi Harian Sunyi (Bab 4)


Munafik Berharap Bangga

Laki-laki berwatak perempuan pagi ini berceloteh
Meggemakan suara burung tanpa makna
Dengan amis tambak pemusiman.

Dia harap gema tawa
Hinggap pada ranting-ranting duka
Bersama mutiara yang berhati lebam

Malang_ Kamis, 05 April 2012



Tanpa Alasan Apapun

Selepas angin subuh
Hujan turun membawa luka
Membuka mata
Lalu bahagia

Malang_ Kamis, 05 April 2012


Bukan Hanya Taman Yang Indah
Di Balik Raga Ada Hakikat tersirat Dalam Coretan Waktu

Bau seruak tong waktu
Menghalangi perjalanan panjang yang kita lalui

Itu adalah ilmu

Malang_ Kamis, 05 April 2012


Menemui Pagi

Hari-hari yang ku timang dini hari
Menjemput bulan setengah hati
Pada altar gemulai mimpi
Di bawah pohan yang beduri vertikal pada Ilahi

Aku disini berlari
Memandikan sanubari
Dengan tujuh sumur dan satu peti.

Malang_ Kamis, 05 April 2012


Lingga Dewa

Sua pagi sejenak rasa
Ku intip  warna jingga
Merah dadamu kuning matamu
Menghalang awan belantara
Diam sejenak kumpul tenaga
Dalam tidur di bawah lingga

Malang_ Kamis, 05 April 2012


Setinggi

Seberkas kata melambaikan cita
Dalam tempurung bermakna
Cinta kita hanya satu
Dikawal para serdadu

Malang_ Kamis, 05 April 2012


Oleh: Dafikurrahman Mashor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar