Minggu, 06 Mei 2012

Antologi Puisi Hujan Kemarau (Bagian 3)


SERIBU KHAYAL UNTUK MU

Di ujung sana
Kuteteskan seribu khayal
Untuk kau……
Dengan kebun mimpi cakrawala

Ladang yang kian menepi
Diantara lembayang itu
Kini kutanami dengan benih benih harapan

Piranti  yang harus kulewati
Bertapa di sebrang pemukiman rawa
Dekat, dengan pijakan kaki air lelah

1 Mei  2008


SARI PATI AIR PATI

Jika kau kawin nanti
Jangan kau tanya…?
Tentang peperangan terhadapku
Karena peperangan adalah alur kehidupan

Dan jika kau jadi pendampingku nanti
Jangan kau mintaranjang dan lemari
Karena lari-lari kecilku
Belum sampai  untuk mengitari

Ingin kutunjukkan kepadamu
Tentang darah dan dagingku
Yang  terbetuk dari pati dan sari pati

Taman yang kita bendung berdua 
Dibelakang  rumahku
Menjadi semak dan belukar
Yang harus kita bersihkan

4 Mei 2008


RENUNGAN KEBENCIAN

Renungan dating tak di undang
Seketika berurai dalam pikiran
Tentang teguran keras tadi siang
            Se akan….
Aku menghilang
Punya sayap
Menjadi jutaan wajah
Mungkin mereka tidak kenal aku
Di trotoar fatamorgana
Kusiksa mereka tampa ampun
Seperti tikus-tikus kian di petilasan

31 Juli 2009


MENGAPA AKU HARUS TERJAGA

Mengapa aku harus terjaga dalam tidur itu
Kemudian membias kerning kicil yang  terdalam
Menjadi hantu yang menakutkan

Bila mana itu dating
Seakan semuanya galap tak pelita
Kepalaku sakit, perutku mulas
Aku jauh dari-nya

Teriaklah sekencang mungkin
Dan menangislah sekencang mungkin
Kerena dosamu tidak cukup kaubayar dengan itu

Padahal dulu aku berjanji
Kapan tiba waktu iti
Ku akan buka lembaran suci yang bertuliskan tinta mas

Malam selasa 26 Januari 2010


AKU DAN SETAN

Aku benci pada rona bibirmu
Yang selalu menghantuiku
Menbuat aku buta
Masuk kedalam lembah-lembah kenistaan

Dan mungkin aku harus jauh darimu
Maskipun engkau berkata
“ Aku sangat mencintaimu ”

Tapi sekarang kau pilih aku atau setan
Kalu kau pilih aku sekarang
Berarti engkau memilih setan

Sudahlah…….
Dia pasti lebih tau dari kita

Malam selasa 26 Januari 2010


TRAGEDI MALAM ITU

Malam Itu Ku Bangun Dari Tidur
Harapanku ingin bercumbu dengan dia
Tapi jauh….
Aku buta
Aku hina
Aku hantu
Aku setan
Aku benci padaku

Malam selasa 26 Januari 2010


BOLEHKAH AKU MEMBENCINYA

( Buat mas robeth azmi )

( Tertawa )…..
Ya…. tuhan
 Izinkan aku benci padanya
Maskipun jauh darimu
Tapi… engkau tau tuhan
Di dalam hati ini ada secuil  cinta dan harapan
Yang merindukanmu Dan selalu menantimu
Di malam – malam seperti yang dulu

20 juli 2009
  

MUNGKINKAH PUISI ADA

Lama memang tidak ku buka lembaran
Imaji dalam puisi
Seperti lama tidak biasa
Aku kaku setelah Kurajut pena pada lembaran
Untuk kucoret saperti bentuk cerita
Pada malam selasa jam 01 . 55 W.I.B

“ kerena pada malam itu adalah malam
kenestaan bagiku
aku benci… “

sederhana saja bila kutulis
dalam bait perbait
untuk kuadukam pada mereka

malam selasa 26 januari 2010


PADA KAMAR A-17 AL-ULYA

Diantara kesunyian itu
Ada semilit mantra yang telah terucap
Dari bibir seseorang yang tengah menunggu romansa malam
Kerena dia sedang lapar dan haus
Pada kamar A-17

Dia masih duduk termangu sendirian
Sekali kulihat mulutnya masih komat kamit
Entah ap yang di baca
Aku tidak tahu…..

Herannya dia ingan sakit

Kulihat matanya meneteskan air mata
Pelan – pelan dia terbangun
Kemudian jatuh

La… ! ini pasti banyak dosa
Perbanyak baca istngfar

 Malam selasa 26 Januari 2010


KUMAKNAI DIRIMU

Telah Ku Aksarai Makna Dimukamu
Di Alismu
Di matamu
Dan di bibirmu
Yang kian kelam menjadi pergulatan panjang
Tampa henti

19 Pebruari 2010


 Oleh: Dafikurrahman Mashor
Lahir di Sumenep, 11 Juli 1992

Tidak ada komentar:

Posting Komentar