Kamis, 03 Mei 2012

Antologi Puisi Muzaik Dari Negeri Jiran (popo 1)


Kabar Dari Negeri Jiran

Ramadhan kemarin
Telah aku berjumpa
Dengan angin
Tentang kabar negeri jiran.

”Seumpama ku lahir tanpa bunda
Akan ku pergi sejauh rasa, bila ku lihat indonesia.
Hari ini bukanlah hari kemarin yang diam dalam  rahimmu
Menjadikan anak cucuku menangung dosa di neraka,
Tempat memintal asa dan bermain cinta.
Apakah ini Indonesia?
Berlambang bendera merah adalah darah,  putih bukan lagi suci”

Malang_ Ahad, 09:43pm. 25 Desember 2011


Setelah Itu

Darimu,
 kupandangi dunia hingga kini
Tak terbatas ruang dalam dekapan
Menanggung luka lara dalam hati
Meski ku tau ini cintamu.

Setumpuk gunung, hinggaplah
Menjadi angan untukmu tenang
Sampai ku bisa membahagiakanmu
Pada hari yang telah kucatat pada almanak kegelisahanku.

Malang_ Ahad, 10:03pm. 25 Desember 2011


Purnama Di Indonesia

Kapan, bintang dan purnama akan menjemputku
hingga cakrawala itu.

Lewat rasa tanpa sayap,
Terkatung diantara sekian gelap tanpa makna.

Aku, merindukanmu sekian abad  yang lalu
Sebaris rintik di musim ini
Adalah sukmaku yang ingin terbang melayang
membawamu hingga ke alamku nanti

Tapi, bila ku lihat kembali dirimu
Pada semerbak bau negeri
Akan ku simpan lara ini
Sampai negeriku benar-benar sesubur Indonesia.
Tanpa korupsi

Cintaku padamu Indonesia mungkin tak terbatas sampai di sini
Sebelum kepalamu tercabut rambutnya satu persatu. Linglung.

Malang_ Ahad, 10:25pm. 12 Desember 2011


Sampai Kapan Kau Di Sana Mamakku

Sampai kapan kau di sana mamakku.
Aku menunggumu
Liapun juga begitu

Sampai kapan kau di sana mamakku
Tawamu ingin kudengar lagi seperti dulu
Bermain diantara seribu bintang dan berjuta bunga.
Ingin kupetikkan kembali bunga itu.

Sampai kapan kau di sana mamakku
Ingin kembali ku tulis puisi untukmu
Seperti dulu saat kau mengatakan
Puisi adalah sebuah cinta
Cinta itu keindahan
Cinta itu kesabaran
Cinta itu kesedihan
Cintaku harus melebihi pujangga.

Malang_ Ahad, 10:45pm. 25 Desember 2011


Pagiku Hilang

Kemarau di pagi hari,
Diantara rumah Tuhan
Aku menjelma bak ijajil

Pada hari yang sama, satu bulan lamanya.
br />
Seberkas cahaya tak ada,
mendungpun juga tiada
Meninggalkanku di pekuburan itu
Saat semua orang bertawasul menyembah Tuhan.

Malang_ Senin, 11:18am. 26 Desember. 2011


Terbanglah, Kata Ayah

Teruslah terbang anakku
Seperti kawanan burung yang hinggap di udara
Sebelum awan itu kau tembus,
Menyusup langit.

Dan biarkan saja anjing menggonggong memandangmu
Sampai terlelap tidur menunggumu,

Malang_ Selasa, 01:05am. 27 Desember. 2011


Mari Kita Tiup Api Itu

Di antara kenangan itu
Aku ingat ayah...

Bemandi di ladang nurani
Menyuruhku,
Bermukim di bawah rerantingan
Menyertainya meniup api
Bersama hujan.
Menanam rindu pada Tuhan

Malang_ Rabu, 08:28pm. 28 Desember 2011


Surat Cinta Dari Tuhan 1

Sebelum kau lahir
Aku bacakan surat untukmu
Surat cinta dari Tuhan
yang menyertaiku
hingga ajal menjemputmu.

Tapi, bila kau lupa
Bukalah kembali surat itu
Untuk mengingatkan
Satu mayat di kepalamu
Dan beribu setan di sebelahmu

Malang_ Rabu, 08:37pm. 28 Desember 2011


Surat Cinta Dari Tuhan 2

Dengan kasihmu aku mengenal dunia
Seperti cahaya bercampur debu
Atas nama Indonesia

Sungai-sungai yang menglir di dalamnya
Dan lampu hias di pinggiran rumahnya
Itu adalah serpihan air matamu.

Aku terbeban oleh derita
Karena engkau adalah ayahku.

Apalagi, ketika kau menyuruh aku
Bertengadah ke langit biru
Suara anjing menggonggong
Menyuruhku untuk membayar, bayar,
bayar, dan bayar.

Padahal kau tau Indonesia!
Ini adalah kepalaku
Dan langit itu juga punyaku.



Apakah Tuhan tidak memberi tahumu?
Atau kau pura- lupa
Karena melihat serentengan uang rakyat.

(Tertawa)
Jadi, bila kau lupa aku akan
mengingatkanmu
Tapi ingat. Jangan diulngi lagi,
“jangan makan uang rakyat”
Paham...
Terima kasih.

Malang_ Rabu, 09:07pm.
 28 Desember 2011


Ayah

Ayah...
Pada musim hujan ini
Ladang kita subur
Sesubur dulu.
Seperti engkau masih ada bersamaku

”Aku bingung mau tanam apa?” kata ibu kepadaku.
Karena tikus sekarang mulai banyak lagi
Seperti dulu di jaman orde baru.

Malang_ Rabu, 09:21pm. 28 Desember 2011

Oleh: Dafikurrahman Mashor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar