Sebuah Sandiwara
Kebeadaanku
tengah tengada
Pada
lokan bewarna lebam
Sepucuk
tangisku telah hilang
Selasa 06:43. 13 april 2010 (smista)
Ya Aduh
Ada perasaan malam ini
yang ingin aku sampaikan padamu.
Pada negeri yang sekarang terluka
Diujung tiang sana ku berdiri tegak
Setegak merahmu
2011
Marilah Istriku. Malam Telah
Tiba
Marilah istriku...
Malam telah tiba
Kita sambut Tuhan satu
Marilah istriku...
Malam telah tiba
Timang kembali luka siang tadi
Semenjak pagi hingga senja ini.
Marilah istriku...
Malam telah tiba
Tutuplah tubuhmu dengan selimut mesraku
Di antara tempat kita meninabobokan cinta.
Malang_ Rabu, 09:28pm. 28 Desember 2011
Sejarah panjang tiba di hadapanku dengan catatan pena diatas nisan
Seribu prasasti tiba di bawah senyum para pahlawan
Dengan semangat tergontai air mata melihat kita
Bulan Tenggelam Di Meja Makan
Malam itu...
Bulan raib di keningku
Di antara panorama yang sisakan tawa ketika siang tadi.
Masih terbersit
Alibimu pada segelas kopi hangat yang melihat angkuh di mejaku
Hingga terciptalah puisi ini
7 des 2011
Lokusi
Bila kau tau letak bintang itu
Aku yakin purnama juga kau tau
Letak sembilu antara aku dan dirimu
7 des 2011
Melayat pikir
Bulan yang redup semasa hujan adalah tangisku
Menanti kerinduan yang tak habis untuk kujabarkan dengan vokal dan konsonan
Di belahan nostalgia seekor setan yang mati dalam tungku
Aku kembali senyumkan bentuk surga di ketiak
Sebau kasih cinta bila umurku masih muda.
Minggu, 26. Feb. 2012
Warna-warni vagina
Jabarkan saja huruf kematian dengan petilasan nyanyian domba
Melirik sepi buayan tanggung di ujung senapan
Gunung yang akan meletus sebentar lagi
Sisa comberan di rahim perempuan yang tadi malam memasukkan maling ke
rumahnya
Agar mencuri sebagian mutiara pemberian ibunya
Padahal warisan mutiara itu adalah satu-satunya yang dia punya
Dan ibunya mengorbankan nyawa untuk mempertahankan keindah mutiara itu
Maka suatu ketika perempuan itu sudah punya tanda unuk derita
Minggu, 26. Feb. 2012
Kita semua
Malam berhenti dikantongku
Menengok ke arah durja
Melukai hati yang tertulis dalam jiwa
Menangislah malam panggillah bulan supaya menjemputmu
Dan kembali menyerupai wajahku yang tampan itu
Agar dia bawah sopotong kue donat untukmu dengan lubang segi satu
ditengahnya
Lalu kita makan bersama sama.
Minggu, 26. Feb. 2012
Apa yang akan terjadi nanti kasih
Ketika aku sudah mulai bersamamu dalam lingkaran garis yang agung
Karena sebentar lagi dunia akan berubah
jadi dua atau bahkan tiga
Mulailah sekarang. Aku berfikir tentang itu
Oleh: Dafikurrahman Mashor
Lahir di Sumenep, 11 Juli 1992
Tidak ada komentar:
Posting Komentar